Minggu, 02 Desember 2012

Cara Menjaga Lingkungan Sekolah yang Sehat



Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.
Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
  2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;
  • Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
  • Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
  • Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
  • Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
  • Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
  • mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
  • Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. COntoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
  • Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah
  1. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
  2. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis, menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
  3. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
  4. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
  5. memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakan

Sabtu, 01 Desember 2012

Adiwiyata (Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan)


Adiwiyata bermakna sebagai tempat yang baik dan ideal, di mana dapat diperoleh segala ilmu pe­nge­tahuan dan berbagai norma, serta etika yang dapat menjadi dasar manusia untuk menuju terciptanya ke­se­jahteraan hidup dalam menuju cita-citapembangunan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, se­ko­lah Adiwiyata merupakan tempat me­wujudkan war­­ga se­k­olah yang bertanggung jawab dalam upa­ya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hi­dup (PPLH) melalui tata kelola sekolah yang baik untuk men­dukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pada hari Jumat lalu Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia berkesempatan untuk meninjau sekolah-sekolah di wilayah Kota Bekasi sebagai Upaya dalam Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan / Sekolah Adiwiyata, dalam kunjungannya sekolah diberi pemahan tentang bagaimana mewujudkan sekolah Adiwi­yata tersebut? Ada dua prinsip dasar dari program Adiwiyata.
  1. Pertama, partisipatif. Warga sekolah ter­libat dalam manajemen sekolah melalui proses pe­­rencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai de­ngan tanggung jawab dan peran.
  2. Kedua, berke­lan­ju­tan. Keseluruhan kegiatan harus dilakukan se­ca­ra terus menerus secara kom­prehensif. 
Berdasarkan kedua prinsip tersebut, maka di­tetapkan empat komponen standar yang menjadi satu kesatuan dalam mencapai sekolah Adiwiyata.
 
Yakni, komponen pertama kebijakan berwa­wasan lingkungan dengan stan­dar kurikulum tingkat sa­tuan pendidikan (KTSP) yang memuat upaya PPLH dan alo­ka­si rencana kegiatan anggaran sekolah (RAKS) yang me­n­­­­dukung upaya PPLH ter­­­se­­but. Komponen kedua be­rupa pe­lak­sanaan ku­riku­lum ber­basis ling­kungan de­ngan stan­dar guru; mempunyai kom­petensi da­lam me­ngem­bang­kan ke­giatan pem­bela­jaran lingku­ngan hi­dup dan siswa yang telah mela­ku­kan ke­giatan pem­­belajaran ten­tang PPLH.
 
Komponen ketiga adalah kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dengan standar pe­laksanaan kegiatan PPLH yang terencana bagi warga se­kolah dan menjalin kemitraan dalam upaya PPLH dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerin­tah, swasta, media, sekolah lain). Komponen terakhir be­ru­pa pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan de­ngan standar ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan dan pe­ningkatan kualitas pe­nge­lolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di se­kolah. Dengan demikian, se­kolah Adiwiyata bukanlah se­k­olah instan/dadakan, tetapi me­m­erlukan proses.
 
Apa yang sudah dilakukan te­ruslah dikembangkan dan di­pertahankan untuk tetap men­jadi sekolah Adiwiyata. Pe­­kerjaan menjaga dan mem­per­­tahankan merupakan pe­ker­jaan yang sulit karena kita sering alpa dan merasa puas terhadap hasil yang dipe­roleh. Sa­dari bahwa pia­gam bukan ha­sil akhir, tetapi apresiasi pe­merintah atas apa yang su­dah dilakukan warga seko­lah sela­ma ini. Hasil yang terbaik adalah mengubah sikap dan pe­rilaku warga sekolah yang pe­duli dan berbudaya ling­kungan dalam kehidupan se­ha­­ri-hari baik semasa berada di se­kolah maupun di luar se­kolah. Karena itu, diper­lukan pro­ses pemahaman, penya­da­ran, dan perubahan sikap dan perilaku tersebut. Jadi, ti­dak cukup dengan menghapal visi dan misi baru sekolah akibat mengikuti program sekolah Adiwiyata.

Jumat, 30 November 2012

Kebersihan sebagian dari IMAN


Di sekitar kitaa banyak orang yang mengerti ungkapan itu, tapi orang itu tidak melakukan seperti yang diketahui tentang ungkapan itu. Bersih itu tidak hanya badan dan lingkungan, tapi hati dan jiwa kita juga harus bersih.
Aku disini akan membahas kebersihan tentang di sekeliling kita. Terutama membuang sampah sembarangan. Aku punya sebuah cerita, ketika di sekolahku ada kegiatan dan menyusun beberapa acara, mulai dari gerak jalan sampai acara makan-makan. Padahal, di sekolah fasilitas-fasilitasnya sudah terpenuhi, mulai dari renofasi gedung-gedung sekolah sampai tersedianya tong sampah. Tapi, diantara sekian banyak siswa-siswi masih ada yang membuang sampah sembarangan. Sampai-sampai oleh bapak ibu guru, kita disuruh mengambil sampah-sampah yang berserakan. Tapi, semua itu dilakukan juga demi siswa-siswi MTs agar kita lebih nyaman dalam belajar. Sampah sekecil itu ternyata menimbulkan masalah yang besar, lho! Seperti bencana banjir, itu juga disebabkan oleh sampah, prosesnya seperti ini, dari kita membuang sampah di sungai, kemudian air sungainya tidak bisa mengalir karena tersumbat oleh sampah-sampah itu tadi, kemudian air sungai meluap ke daratan sehingga menyebabkan banjir yang sangat besar.
Pesan saya, sekecil apapun sampah itu, jangan sampai kita membuang sampah sembarangan! Jagalah kebersihan! Karena, KEBERSIHAN ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN.

Membuang sampah pada tempat sampah


Membuang sampah pada tempatnya. Sangat sederhana dan mudah; tapi sulit sekali dijadikan "budaya" bagi masyarakat kebanyakan, terutama di kota-kota besar. Sangat mudah menemukan serakan dan tumpukan sampah berbagai rupa, di antaranya di Jakarta.

Sudah banyak produk perundangan, baik di tingkat nasional atau setempat melalui peraturan daerah, diberlakukan untuk menggiring kebiasaan membuang sampah itu bisa konsisten dilakukan masyarakat. Efektivitasnya masih menjadi tanda tanya besar dan bisa dibilang belum berarti secara signifikan.

Salah satu indikasinya adalah "perubahan peruntukan" sungai dan kali di kota-kota besar, yang menjadi "tempat sampah besar" bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai atau kali-kali itu. Alhasil, banjir dan pencemaran lingkungan menjadi paket hidup yang memperburuk kualitas hidup manusia.

Itulah sekelumit materi diskusi yang berkembang dalam CEO Breakfast, di Jakarta, Rabu. Hadir sejumlah pemimpin puncak dan pemilik perusahaan besar dalam diskusi yang temanya berintikan penanggulangan sampah dan pemanfaatan komunitas serta cara perusahaan dalam menunaikan tanggung jawab sosialnya terkait sampah dan limbah.

CEO Breakfast digagas Indonesian Business Link, PT Danone Aqua, dan Kantor Berita ANTARA. Sudah sangat jamak pada masa kini tiap perusahaan turut menganggap penting melestarikan bisnis dengan cara turut menjaga kelestarian lingkungan dengan komunitas masyarakatnya. Ini juga menjadi paradigma baru bisnis yang sesuai dengan konsep konservasi lingkungan dan memajukan masyarakat.

Sebetulnya, cara-cara menuju ke sana itu bisa dilakukan secara sederhana saja. Botol kemasan air mineral, sebagai contoh kecil, dibuat memakai bahan plastik dengan formulasi baru yang lebih akrab lingkungan pula lebih tipis tanpa mengurangi ketangguhan, sehingga bisa mengurangi biaya produksi.

Dari botol air mineral itu, jika isinya sudah dikonsumsi, bisa dimanfaatkan (lagi) untuk keperluan berbeda. Misalnya untuk menyimpan bahan-bahan cair yang tidak melarutkan plastik penyusunnya. "Misalnya untuk menyimpan air cadangan radiator mobil," kata seorang petinggi perusahaan yang hadir dalam gelaran itu.

Kembali ke cara membuang sampah. Kebanyakan tempat sampah di Indonesia masih sangat seadanya dan tidak menggugah orang untuk mau membuang sampah di dalamnya, padahal pemerintah setempat telah mengeluarkan biaya cukup besar untuk membeli tempat-tempat sampah itu. 

Kini ada RVM alias Reverse Vending Machine. Ini adalah mesin gabungan teknologi mekanis dan elektronika yang dikemas dalam bentuk menarik untuk mencacah botol-botol bekas kemasan air mineral. Lebih canggih lagi, bisa memberi "balas jasa" kepada orang yang membuang botol plastik bekas itu berupa uang logam!

Menurut pihak yang mendatangkan mesin ini --baru ada dua di Indonesia, yang satu lagi dipasang di Ruang Diorama Monumen Nasional, Jakarta Pusat-- bentuk "balas jasa" itu bisa berupa-rupa. Cara memakai mesin ini sangat mudah, botol bekas air kemasan itu dipindai di titik yang telah disediakan, setelah semuanya oke, masukkan botol itu ke dalam mulut yang disediakan.
Komunitas & Citizen Journalist Sulawesi Utara ::: CyberSulut.com :::


NO SMOKING !!!


Dalam kahidupan kita sehari-hari sering kita menjumpai gaya hidup yang tidak sehat , “MEROKOK” salah satunya . Banyak di sekeliling kita orang yang memakai barang yang merugikan itu , baik merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain , padahal merokok menimbulkan banyak penyakit . “KANKER” adalah penyakit yang sulit disembuhkan atau bisa juga disebut penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau semacam penyakit mematikan . Asap rokok juga merugikan diri sendiri dan orang lain , asap rokok dapat menimbulkan penyakit “PARU-PARU” , yaitu penyakit yang mengganggu pernafasan . Merokok dapat membuat ki ketagihan jadi, jangan sekali-kali kita merokok .
Di zaman sekarang anak kecil sudah mengenal rokok .Kadang-kadang anak yang masih sekolah pun sudah bisa merokok anak SD misalnya ,anak kelas 5 SD yang tidak di bawa pengawasan orang tua bisa terpengaruh orang di sekelilingnya untuk melakukan hal itu . Jadi jangan sekali-kali kita tidak mengawasi anaknya .
Di akhir-akhir ini banyak orang yang merokok di sembarangan tempat misalnya, di Rumah sakit kita tidak boleh merokok di Rumah sakit karena mengganggu orang yang sedang sakit kalau misalnya asap rokok itu terhirup oleh orang sakit itu ,sedangkan orang itu masih dalam proses penyembuhan bisa-bisa orang itu tidak sembuh dan penyakitnya bertambah parah.Yang kedua di Tempat pengisian bahan bakar , misalanya kalau kita membuang atau merokok di sana bisa-bisa nanti terjadi kebakaran .Karena rokoknya terkena bahan bakar bensin misalnya .Yang ketiga kita sering mnejumpai orang merokok di dalam angkutan umum.Kita tidak boleh merokok di sembarangan tempat lagian kita juga sering kan menjumpai tulisan “DILARANG MEROKOK”

Pemanfaatan tumbuhan hijau


Di Sekolah, kita sering mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa kita sebut sains. Di Sekolahku, ilmu tentang sains sangat bermanfaat terutama dalam pemanfaatan tumbuhan hijau. Oleh karena itu, masanega menjadi GREEN SCHOOL. Di Masanega juga tersedia banyak tumbuhan yang kegunaanya berperan penting dalam kehidupan.
Di dalam TOGA ( Tanaman Obat-Obatan Masanega ) tersedia banyak sekali tanaman obat-obatan, seperti: jahe, kunyit, laos, dan lain-lain. Tanaman obat-obatan itu sangat bermanfaat untuk kesehatan. Maka dari itu warga Masanega selalu menjaga dan merawat tanaman obat-obatan itu.
Di SMASA juga tersedia banyak tanaman hias yang berguna untuk kebutuhan siswa-siswinya agar siswa-siswi tidak jenuh atau yang biasa kita sebut cuci mata. Jadi, siswa-siswi yang bete atau jenuh suka datang atau berkunjung ke taman SMASA.
Di SMASA, tanaman hias yang tersedia berbagai macam jenisnya. Contohnya, tanaman-tanaman bunga, seperti: bunga mawar dengan warna yang berbagai macam, bunga melati, bunga sepatu dan masih banyak lagi yang tersedia di taman SMASA.



Jadi pesanku untuk teman-teman semua, jaga dan rawatlah tumbuh-tumbuhan disekitarmu, jangan sampai kamu merusaknya. Karena, tumbuhan hijau sangat bermanfaat bagi kehidupan.



contoh program kerja adiwiyata

Contoh program  
  • Membuat Kompos dari :
  • Daun kering
  • Air
  • Kotoran Hewan
  • Karung Beras
  • E4 

  • Membuat kerajinan dari Limbah Kertas. Bahan-bahannya :
  • Kulit jagung muda
  • Limbah kertas
  • Lem Fox
  • Pewarna 

  • Mengadakan piket adiwiyata

  • Mengadakan lomba lingkungan. Contoh disekolah, misalnya mengadakan lomba kebersihan, keindahan dan kerapian kelas.